KAMIS, 24 September 2020 —Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer AKBA (STMIK AKBA) melalui Pemanfaatan Teknologi oleh Dosen dan Bagian Kerjasama dan HUMAS menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Learning Management System (LMS). Kegiatan ini diperuntukkan para guru SMK/SMA Negeri dan Swasta se Sulawesi Selatan.
Ketua Pelaksana Pendampingan LMS, Muhammad Arafah, S.Jom., MT menyatakan, ide kegiatan tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia. Situasi ini mengakibatkan perpanjangan masa belajar dari rumah. Beberapa daerah di zona hijau yang mendapatkan relaksasi berupa pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih melanjutkan kebijakan belajar dari rumah. Alasan utamanya karena sekolah belum dapat menjamin pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. “Sehingga dikhawatirkan sekolah dapat menjadi kluster baru penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Perpanjangan masa belajar dari rumah menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Berbagai riset dan survei menunjukkan masih rendahnya efektivitas pembelajaran dari rumah yang memanfaatkan berbagai media daring. Salah satu faktor pemicunya, yakni belum maksimalnya student active learning dalam pembelajaran daring.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas Provinsi Sulawesi Selatan termasuk sekolah yang mengalami hal serupa. Kendala yang dihadapi berupa belum terlatihnya tenaga pendidik, khususnya di daerah dalam pemafaatan media daring. Hal ini berarti perlu mengubah media ajar konvensional ke dalam format yang mendukung desain pembelajaran daring.
Pada pelatihan LMS, pemateri memberikan materi pengantar perkembangan media ajar daring. Kemudian pemanfaatan Moodle untuk pengembangan media ajar daring serta pemanfaatan Canvas sebagai LMS. Kegiatan pelatihan pendampingan LMS dilaksanakan secara offline di Aula STMIK AKBA dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah antara pemateri dengan guru . Perwakilan pihak sekolah yang hadir mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini kepada STMIK AKBA yang digagas melalui Bagian Kerjasama dan Humas STMIK AKBA. Para peserta berharap kerja sama yang sudah dibangun dapat dilanjutkan untuk mendukung pengembangan kurikulum.
Salah satu peserta pelatihan dari Kabupaten Pangkep mengaku merasakan dampak langsung pelatihan. “Saya senantiasa terkendala dengan fitur quiz di LMS yang saya gunakan sebelumnya, untungnya pada Canvas LMS kendala tersebut dapat teratasi,” ungkapnya saat sesi diskusi. Para peserta yang hadir berharap siswa dapat menggunakan satu jenis LMS. Pasalnya, sekolah selama ini sering berganti-ganti LMS karena beberapa fitur atau fungsi tidak tersedia. “Kasihan siswa-siswi yang harus meng-install semua aplikasi LMS tersebut,” ucapnya.